Kamis, 20 Mei 2021

MENJADI GURU ANTI MAINSTREAM


Menjadi Guru Anti-Mainstream

Penulis : Nurhayati, S.Pd.I.

Ukuran : 14 x 21 cm

Terbit    : Mei 2021

Harga    : Rp 80000


Blurb :

Bagaimana jika mendapatkan pekerjaan tidak sesuai cita-cita? Semuanya ada di kisah perjalanan hidup seorang calon dokter hewan yang banting setir menjadi guru PAUD. Bukan hanya mengajar biasa, menjadi instruktur, pendongeng, belajar IT, bahkan penulis, semuanya dilakukan. Buku ini mengisahkan perjalanan hidup seorang guru PAUD yang membagikan kisah inspirasi dalam menjalani profesinya.

Membaca buku ini, saya ikut merasakan perjalanan seorang guru yang memang luar biasa tantangannya. Terus belajar dan beradaptasi dengan sekitarnya. Kiranya semangat inilah yang perlu ditingkatkan ketika menjalankan tugas, apa pun profesinya.” (Dra. Nani Wiratni, M.M., Ketua IGPKhI Provinsi Banten)

Kecerdasan, keuletan, dan kesabaran adalah kunci dari Bu Nurhayati. Beliau mampu mengerjakan banyak hal di luar tugas utamanya, tetapi tetap bertanggung jawab sebagai guru. Buku ini sebagai inspirasi serta referensi guru lain dan calon-calon guru di masa depan.” (Dra. Titi Kobtiah, M.Pd., Pengawas TK Kota Serang)

Menjadi guru anti-mainstream itu adalah sebuah tindakan yang tidak mengikuti trend saat ini. Uniknya, ini dijabarkan dengan apik oleh Bu Nurhayati seperti sebuah perjalanan hidup yang unik. Saya sebagai sahabatnya, tidak menyangka buku ini bisa diterbitkan dengan cerita dan pengalaman yang membangun semangat dan mengarah pada pejuang literasi yang tahan banting.” (Mahfudoh, S.Pd. AUD, Ketua IGTKI Kota Serang)

Buku ini bisa memberikan gambaran dalam menghadapi tantangan seorang guru di masa yang akan datang dengan cara anti-mainstream. Semangat selalu untuk menciptakan karya-karya terbaik buat sahabatku, Bu Nurhayati.” (Akto Gunawan, M.Pd., Ketua IGI Kota Serang)





Berkah pandemi membuat saya mulai belajar dan mengikuti kelas menulis di berbagai tempat secara daring. Mulai dari bulan Juni tepatnya, saya membuat sebuah cerpen di buku antologi. Delapan bulan kemudian baru terbit dan naskah saya mendapatkan di nobatkan sebagai naskah terbaik di antologi tersebut oleh penerbit.

Beberapa naskah lainnya juga banyak yang mendapatkan penghargaan sebagai tulisan terbaik di kalangan pemula. Dari situlah membuat saya semakin bersemangat untuk tetap menulis fiksi.

Menulis fiksi memang saya anggap yang paling mudah, karena saat itu hanya mengandalkan imajinasi, cerita mengalir, buat konflik, jadilah sebuah cerpen. Apalagi, jika tulisan tersebut berasal dari pengalaman pribadi atau di sekitar.

Selain menulis fiksi, saya tertantang juga untuk menulis non fiksi. Karena sebagai seorang guru, tulisan ilmiah sangat diperlukan baik itu untuk membuat laporan, makalah, penelitian, dan sebagianya. Saat itu, saya tertantang unruk membuat  artikel opini. Namun, menulis artikel tidak semudah dan sesukses menulis cerpen. Namun, patut disyukuri saya berhasil menulis di lima buku antologi opini pendidikan serta dua opini berhasil masuk media Republika Online serta majalah pendidikan Aksioma.

Saat mengikuti akelas artikel itulah, mentor saya, Kang Encon Rahman, menawarkan untuk membuat buku solo tentag pengalaman mengajar. Selama dua bulan saya menulis buku tersebut, hingga jadilah sebuah buku autobiografi "Menjadi Guru Anti Mainstream".

Namanya buku autobiografi, isinya merupakan perjalanan hidup saya dari kecil yang bercita-cita menjadi dokter hewan hingga menjadi seorang guru. Memang sehebat apa sih perjalanan hidup saya sampai harus dibukukan? hehe. Mungkin niat saya sih sekedar berbagi dan memberi motivasi kepada teman-teman lainnya. Akan tetapi, bukan sekedar guru biasa yang mengajar dan menerima gaji. Apa pun saya kerjakan, sehingga terkadang teman-teman geleng-geleng kepala ke saya. 

Alhamdulillah, menjadi penulis dan menghasilkan karya buku solo juga sesuatu yang luar biasa bagi seorang guru. Untuk itu, saya mendapat dukungan dari berbagai orang yang berpengaruh, sampai dari Dinas Pendidikan Propinsi Banten juga memberi sambutan. Terlebih lagi, Kang Encon, sebagai guru yang menerima penghargaan di Thailand, memberi pengantar di buku saya ini.

Penasaran seperti apa? baca bukunya saja, ya. Karena saya tipe pendongeng, mungkin banyak ditemukan gaya kalimat yang bertututur, ya, mengalir seperti cerita saja.

Terima kasih untuk teman-teman yang membeli buku saya. Semoga rezekinya berkah dan bertambah lancar.

Sampai jumpa di karya buku solo saya berikutnya. Insyaallah, next berupa dua buku cerita anak.





Open pre order hanya dari tanggal 6-20 Mei 2021. 

Kalau sudah lewat, tenang, kamu akan dapat free ongkir dengan membeli dari penulis. 

Hore ...!







Buku Menjadi Guru Anti-Mainstream terbit dan hadir di :

GUEPEDIA STORE https://www.guepedia.com/Store/lihat_buku/MjE5MDk= 

TOKOPEDIA https://tokopedia.com/guepedia/buku-pendidikan-menjadi-guru-anti-mainstream-guepedia 

BUKALAPAKK https://www.bukalapak.com/p/hobi-koleksi/buku/pendidikan/4fadwxg-jual-buku-pendidikan-menjadi-guru-anti-mainstream-guepedia GUEPEDIA STORE https://guepediastore.com/products/5913780/menjadi-guru-anti__mainstream 

SHOPEEE Sedang gangguan FACEBOOK https://www.facebook.com/products/catalogs/749380945657989/products 

INSTAGRAMM SHOPPING Silakan buka Instagram lalu cari Guepedia_Penerbitan dan masuk ke icon “Lihat Toko”, kemudian ketik judul di kolom “Search”.



14 komentar:

  1. sebenarnya udah sering lihat iklan buku ini di IG wara wiri. sepertinya memang wajib masuk wishlist nih. semoga masih kebagian antrian, hehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. Asyeek, aku baru posting dua kali di IG.😀

      Hapus
  2. wah keren mba,udh bisa publish, buat semangat aku jg, ada rencana buat buku tapi belum terealisasi hihi

    BalasHapus
    Balasan
    1. Siap, ini termasuk salah satu goal juga, memotivasi teman-teman lain untuk ikutan menulis dan menerbitkan buku. 😀🙏

      Hapus
  3. wah ibu produktif sekali, selamat bu buat "anak' barunya, semoga bisa menjadi kontribusi buat dunia pendidikan

    BalasHapus
  4. Selamat ya mbak atas buku barunya moga mrnginspirasi guru2 lainnya. Aku masukin wish list buku bulan drpan ah supaya bisa jd guru yg kece juga

    BalasHapus
  5. Wah menarik banget nih, ada isi tentang cara pengajaran mba Nur ke anak-anak nggak ya? Btw, aku suka loh penuturan mba Nur kalau ngedongeng, apalagi penuturannya diaplikasikan di tulisan buku ini pasti seru ya. Selamat mba, sukses terus yaa

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ada Mbak, ini buku pengalaman mengajar, juga, kok. ada cara mendidik anak tentang disiplin, mengajarkan anak berprestasi, hehe. Terima kasih.

      Hapus
  6. Alhamdulillah, ikut bangga Bu guru akhirnya menelurkan buku solo semoga menginspirasi banyak pembaca untuk bersemangat berbagi ilmu ya...

    BalasHapus
  7. Selamat Bu atas buku barunya... sharingnya luar biasa bagus, kebetulan aku jg ada niatan nulis buku tpi ga tau mau mulai dr mana. Semoga makin banyak ya karyanya.

    BalasHapus
  8. Wah, ayo, ikut komunitas bikin buku. Banyak, kok. Aamiin, terima kasih doanya. Semoga Mbak Ria juga bisa bikin buku solo, ya.

    BalasHapus