Minggu, 20 Desember 2020

Dongeng Fabel: Dompu Ompong


DOMPU adalah seekor anak domba yang berumur satu tahun. Bulunya tebal berwarna putih bersih. Dompu sangat senang bermain dan tak mau diam. Ayam Pak Tani pun dikejarnya sampai jauh.


"Dompu, jangan main jauh-jauh!" panggil ibunya. 


"Iya, Bu ...," jawab Dompu. 

Namun, tak lama kemudian, Dompu berlari lagi. Domba kecil itu melompat-lompat, mengejar seekor kupu-kupu. Dompu tidak melihat pohon mangga di depannya. Ia pun menabrak pohon itu.


"Ibu … sakit!" teriak Dompu sambil menangis. Mulutnya terluka, dua gigi bawah di bagian depan, copot. Akhirnya, Dompu menjadi ompong.


Semua binatang tertawa melihat Dompu. Kaci, si kambing kecil, mengejek Dompu. "Dompu ompong …." katanya geli sambil berguling di tanah. 


Dompu menjadi malu. Ia sedih dan mengurung diri.


Sang ibu yang melihatnya, berkata," Tenang, Dompu ... nanti gigimu akan tumbuh."


"Tapi kapan, Bu?" tanya Dompu tak sabar.


"Semua domba seumurmu masih gigi susu. Nanti semuanya copot dan diganti gigi baru," jelas Ibu.


Beberapa hari kemudian, gigi depan Dompu tumbuh. Dua sekaligus. Domba putih itu senang sekali. Ia memamerkan gigi barunya ke Kaci.


"Wah, kamu sudah tidak ompong lagi, ya?" tanya Kaci si kambing kecil. "Maaf, ya, kemarin aku ketawain kamu," sesal Kaci.


"Iya, Gak apa-apa," kata Dompu.


"Aku juga sama. Nih, mulai tumbuh satu yang bawah." Kaci memperlihatkan giginya.


Dompu tersenyum. Sekarang, Gigi Kaci yang terlihat ompong.


"Kata ibuku, itu tandanya kita sudah dewasa. Siap melakukan tugas mulia," kata Dompu 


"Tugas mulia?" tanya Kaci tak mengerti.


"Iya, seperti kisah nenek moyangku yang menggantikan nabi Ismail," jawab Dompu. 


"Oh, aku baru ingat. kata Ibu, ayahku juga pergi melakukan tugas seperti itu,"  ujar Kaci.


"Wah, ayahmu hebat." puji Dompu. 


Tentu saja, mereka berdua tak mengerti, tentang kisah nabi Ismail dan Ibrahim. Allah menjadikan domba sebagai hewan kurban, sebagai pengganti nabi Ismail yang akan disembelih. Hal ini sebagaimana kisah yang terdapat dalam Al-Qur'an.


"Eh, kita main, yuk …  ayo coba kejar aku." tantang Dompu.


"Jangan, takut jatuh. Nanti kalau gigimu ompong, gak bisa tumbuh lagi," kata Kaci mengingatkan. Akhirnya, mereka berdua tertawa.


Dua bulan kemudian, istri Pak Tani melahirkan anak laki-laki. Pak Tani akan mengadakan syukuran untuk anaknya. Akhirnya, ia memilih Dompu dan Kaci untuk melakukan tugas mulia.


***


Tidak ada komentar:

Posting Komentar